KENA ROTAN - 3
Pada setiap saat yang bernama hari ini

Aku mencari setiap butir kenangan itu

Setelah sebegini aku terperosok dan bersendiri

Berlari ke masyrik dan maghrib

Mencari setiap helaian jurnal semalam

Menyimpulkan yang terlerai

dan mencantumkan yang berderai

Lantas

Pada saat yang bernama hari ini

Bila aku kembali tersenyum kerana

memori yang kauhadiahkan

Pada detik indah kita beriringan

Berjuang dalam yuda kegemilangan

Kita menjunjung sahmura

menjulang syamsir iman dan ketabahan

Memancung satu persatu musuh

yang menciptakan taazur

Dalam kita mencari cahaya menyuluh masa depan

Namun teman

Pada saat yang bernama hari ini juga

Telah kita tamatkan perjuangan itu

Dan hanya menanti suluhan cahaya

Kemudian mara lagi

Menagak ribut hidup yang tak terduga

Moga saat manis bersama kembali berulang

Atas nama ukhuwah yang terjalin hingga saat ini

Dewan Siswa

-----

MENCARI KEISTIMEWAAN DALAM SAJAK

Keistimewaan adalah dituntut dalam seni. Namun, secara

keseluruhannya keistimewaan sukar diperoleh. Hal ini demikian

kerana kebanyakan penulis, terutama yang muda remaja, tidak

gemar merenung panjang bagi mendapatkan identiti yang kukuh.

Perhatikan sajak Saat yang Bernama Hari Ini karya Sayidah

Muizzah Kamarul Shukri. Judul itu menyebutkan saat dan

kemudian disebutnya hari. Saat ialah masa yang singkat,

manakala hari ialah masa yang panjang. Bolehkah saat mengambil

nama hari Ada kecenderungan untuk membuat pembaharuan

tetapi pada kata-kata itu terlihat kekurangan perhatian pada

makna. Jadi, sajak ini tidak dapat dikatakan istimewa.

Sajak Sayidah adalah sederhana, dan dijangka dia akan

memperoleh kedudukan dalam kesusasteraan jika dia

rajin. Teguran saya tentang kesilapan penggunaan saat bagi

menyamakannya dengan hari adalah untuk menyedarkan Sayidah,

dan penulis muda lain agar hal begini tidak diabaikan. Kelemahan

yang kecil akan terbawa-bawa membawa kelemahan yang besar

pula.

Profesor Rahman Shaari